12 Maret 2009

Teruntuk Wanita Suci

Wanita Suci …
Mungkin aku memang tak romantis, tapi siapa peduli …
Karena kau tak mengenalku dan memang tak perlu mengenalku,
Bagiku kau bukanlah bunga,
Tak mampu aku samakan dirimu dengan bunga-bunga terindah dan terharum sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk terindah, tersempurna, tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu manusia terindah, tersempurna, tertinggi.
Karenanya kau tak membutuhkan persamaan.
Wanita Suci …
Jangan pernah kau biarkan aku menatapmu penuh,
Karena itu akan membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, Seluruh jiwa sesemangat mentari.
Kasihani dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh dengan lumpur, dirimu terlalu suci …
Wanita Suci …
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berujung,
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu,
Meski ujung penutupmu tak pernah berani ku sentuh sedikit pun.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku karena sucimu, indahmu, kita pertaruhkan mungkin …
Kau tak peduli, tapi kau hanya akan menjadi wanita biasa dihadapanku bila kau kalah, tak lebih dari wanita biasa.
Wanita Suci …
Jangan pernah kau tatapku penuh, bahkan kau tak perlu lirikkan matamu untuk melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tetapi karena aku seorang manipulator.
Aku biasa memakaikan topeng keindahan pada wajah burukku, mengenakan pakaian sutera emas, meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor dari kubangan lumpur.
Kau memang suci, tetapi masih sangat mungkin kau termanipulasi karena toh kau- hanya manusia - hanya wanita – meskipun kau wanita suci.
Wanita Suci …
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang dengan sepenuh dia membawamu pada Rabb-Mu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam kitab suci, tak perlu pikir lagi.
Tunggulah sang lelaki suci menjemputmu dalam rangkaian khitbah dan aqad.
Atau kejar sang lelaki suci, itu adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam kitab suci.
Wanita Suci …
Bariskan harapmu pada istiqarah sepenuh arti ikhlas.
Relakan Rabb-Mu pilihkan lelaki suci bagimu, mungkin sekarang atau nanti bahkan mungkin tak ada sampai kau mati …
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di alam permainan saat ini.
Mungkin lelaki suci itu mananti di istana kekalmu yang kau bangun dengan seluruh kekhusyu’an ibadah.
Wanita Suci …
Pilihan Rabb-Mu tak selalu seindah inginmu, tapi itulah pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Rabb-Mu
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki terpilih itu, melainkan pada jalan yang kau pilih,
Seperti kisah seorang wanita suci di masa lalu yang meminta ke-Islamannya sebagai mahar pernikahan.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan sang Kekasih Tertinggi, Kekasih tempat kita (seharusnya) memberi semua cinta dan menerima cinta yang tak terhingga dalam tiap detik hidup kita.
Begitupun sebaliknya untuk lelaki suci …!
Selamat berjuang wahai saudaraku, perhatahankanlah izzah ini…!
Semoga Allah swt selalu magisiqomahkan hati-hati kita. Wallahu’alam Bishowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar