24 Maret 2009

Kesadaran Cinta

Hati yang tercerahkan oleh cahaya Cinta, lebih berharga daripada semua kilau permata di dunia.

Tak ada penyembuh yang lebih baik daripada kehadiran orang yang dikasihi bila seorang pecinta sakit . Dan Tak seorang pun dapat mempercayai suatu perlindungan, betapa pun besarnya, kecuali perlindungan yang diberikan oleh Cinta.

Semua ‘kekuatan ajaib” -ada dan tercipta karena dorongan Cinta.
Betapa seorang induk ayam akan bertarung mati-matian dengan musang demi mempertahankan kelangsungan hidup anaknya.
Betapa ruang waktupun takluk dalam genggaman cinta, pernahkah kau rasakan ketika kekasih berada disisi?. Satu hari berpisah dalam Cinta sama dengan seribu tahun, dan seribu tahun bersama Kekasih terasa hanya sehari. Perjalanan ribuan kaki terasa hanya beberapa kaki, dan beberapa kaki terasa ribuan kaki tanpa kehadiran-Nya..

Dalam kesadaran Cinta. bentuk Cinta yang paling hakiki adalah Cinta kepada-Nya sebagai bentuk total penyerahan diri terhadap Sang Penggenggam Hidup, sedang cinta pada insan dan alam semesta menciptakan keadaan surgawi- apabila berlandaskan Cinta ; menjadi kabut duniawi bila menjelma hasrat nafsu.

Aku tak pernah tahu seberapa kerasnya hati ini, apakah sekeras baja?….bila ya,maka aku akan mengharap api cinta melelehkannya hingga ku dapat membentuk dan menjadikannya kembali dingin. Bila hatiku selembut lilin yang mudah meleleh ketika tersentuh api maka kuyakin dengan sumbu yang ideal,maka kudapat mempertahankan nyalanya hingga habis terbakar……Ataukah hatiku seperti kertas? Menyala dengan cepat lalu menjadi asap sekejap.

Dalam keheningan ini, kuingin kau tahu bahwa Cinta-Nya pada kita laksana bara api yang saling terkait , yang terangnya adalah cahaya atas cahaya. Bila api cinta ini menyala, maka Sang Terkasih akan menerangi jalan dan kegelapanpun lenyap.
Mungkinkah kita dapat mempertahankan api cinta kita, untuk tetap menyatu dalam cahaya keterpisahan-Nya?….

Kala jiwa terbangun dalam keterjagaan malam, Pernahkah jiwa bertanya : “Mengapa tiba-tiba hati ini selembut kapas?!”,….”Sihir macam apakah yang melemahkan kemudaan dari bahu dan mematahkannya hingga hancur berkeping-keping?!”…

Tolaklah kenyataan ini, maka retaklah cermin itu, bukankah merupakan kesia-siaan belaka, seumpama wajah rupawan berkaca pada cermin yang retak ?. Dan Bagiku jiwa yg resah…. dapatkah jiwa memandang diri sebelum memandang orang lain?!…..dan dapatkah kau bangkit dari kematianmu sebelum kau menuju pada kematian yang sesungguhnya?!”…...

Rahasia setiap pencapaian dalam setiap agama dan mistisme adalah Cinta. Konon tanpa Cinta sang pencari akan menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam jalur ini, dan akan selalu gagal untuk memusatkan pikiran mereka pada satu kesadaran.

Laksana “mata ketiga”, pesan telepati yg disampaikan kepada kekasih menghadirkan bunga-bunga Imajinasi, pikiran, mimpi dan visi seorang pecinta, semuanya mengungkapkan segala sesuatu tentang Dia yang dicintainya.

Tetapi cinta memaksa pecinta, menahan visi tentang kekasihnya di depan pandangan-Nya yang tertutup oleh pandangannya. Cintanya sendiri adalah Cermin pemantul bagi bayang yg bercerita tentang diri, ,orang lain serta lingkungan yang dikasihinya.

Dan aku menyadari tiada daya yang lebih besar daripada Cinta. Semua kekuatan muncul ketika cinta bangkit di dalam hati.
Andai mereka tahu bahwa rahasia semua itu berada di dalam Cinta!

Dalam tangisku ini, Ya Allah, anugerahilah jiwa hambamu ini dengan hangatnya CintaMu,
dan mencintai mereka yang mencintaiMu,
dan mencintai apapun yang mendekatkan aku padaMu,
dan jadikan cintaMu lebih berharga bagiku daripada air segar bagi dahaga.

23 Maret 2009

Cinta dan keabadian

Cinta adalah kesegaran dan keharuman bunga yang dikirim surga untuk membuat dunia tersenyum

Parasnya laksana embun menyambut pagi , dan mengilhami bunga untuk menebarkan keharuman dimusim semi, mengilhami kumbang untuk meresapi tentang keindahan sari .

Dengan segala kecantikan dan pesona hati yang begitu sempurna, semua orang akan menilai ia adalah gadis paling beruntung, hidupnya dipenuhi oleh kesenangan dan kegembiraan.

Namun siapakah yang menyangka bila duka dan derita telah memenjarakan gadis tersebut?....

Siapakah yang bakal mengira bahwa jiwanya telah terangkat lalu terbang dari tubuhnya- untuk mencari keagungan cinta...Tiada seorangpun tahu tentang duka hati yang membaluti jiwanya...tiada seorangpun tahu tentang ratap tangis dan rintihan kalbunya dikeremangan malam...

Dibalik cahaya bintang dan bulan aku melihat jasadmu terkulai laksana merpati yang patah sayapnya, engkau memanggil-manggil pasangan jiwamu, yang juga terkapar dalam sayap kerinduan...

Memang pesona kecantikan yang dia miliki dapat menyembunyikan kesedihan hati akan penyakit cinta, tapi bukanlah obat sesungguhnya dari penyakit itu...Obat itu sesungguhnya ada pada orang yang telah mencuri hatinya... orang yang selau dikenang ketika siang dan menjelma mimpi dikala malam.

Tiada seorangpun yang dapat mengerti dan memahami kesedihan hatinya begitu pula keluarga dekatnya , belahan jiwanyapun menjalani nasib yang sama , seorang diri ia mengelana ditengah hutan dan lautan perasaan.

Bahkan cinta merasakan penderitaan yang ia rasakan lebih perih dari pasangan jiwanya, Ia (si- belahan jiwa) terbebas dari aturan dan adat istiadat untuk menjaga martabat keluarga.

Tetapi cinta? Bintang itu harus tersenyum pada sekelilingnya agar tidak dicap angkuh, semua yang ia perbuat berjalan beriringan dengan ukuran harga diri, semua yang ia lakukan harus sesuai dengan tuntutan masyarakatnya, demi martabat keluarganya.

Tidaklah mungkin seorang putri raja keluar dari istananya, dimana setiap pasang mata selalu mengawasinya; hasrat hatinya terpendam untuk berjumpa dengan seorang pemuda yang tinggal di sebuah desa terpencil yang telah mencuri hatinya- desa yang belum pernah ia kunjungi sekalipun dalam mimpi...

Itulah tatanan dunia dan akupun memakluminya....

Ia harus terus tersenyum walau hatinya menangis, gemerlap dunia telah memaksanya untuk memakai topeng-topeng kepalsuan.

Kumohon padamu cinta...hentikan airmatamu, lepaskan segala gundahmu....

Aku mendengar rintihan jiwamu, aku mendengar resahmu , kucoba untuk menjawab setiap pertanyaan bathinmu...kemarilah cintaku bersandarlah dibayang bahuku, yakinlah bahwa aku akan ada disetiap bayang...Ulurkanlah sayap patahmu, kan kugapai dan kusembuhkan dengan kepakkan syair jiwaku.

Aku akan mengawalmu dari pencela-pencelamu....Bunga-bunga boleh saja layu, tapi ku kan menjaga agar cahaya bunga itu slalu merekah ditaman hati, lalu menjelma menjadi cahaya bintang yang mengisi kesunyian malam

Duhai cintaku berjanjilah dihadapan langit dan bintang...sekalipun kita takkan bersatu, namun jiwa kita kekal dalam keabadian cinta.

Tersenyumlah bersama mentari, sampaikan salam kerinduanmu padaku-melalui desiran angin dan kicauan burung-burung diangkasa...

Ketika ku mendengarnya, aku kan rentangkan sayapku, lalu kujemput jiwamu yang memanggil jiwaku, bersama kita berdua dalam rengkuhan sayap-sayap ilahi , menuju cahaya keabadian....

20 Maret 2009

Seratus dan Satu (bukan 101) Keinginan

Seandainya kita memiliki mesin hitung otomatis, yakni yang menghitung
jumlah keinginan kita per satuan waktu, kita mungkin akan sangat
terkejut menyadari jumlahnya. Untuk mengurangi kegamangan karena tidak
penah menyadarinya, mari kita simulasikan. Sejak bangun tidur, kita
menginginkan tidak macet, tidak terlambat, atasan bersikap memuliakan,
bawahan menyelesaikan targetnya, pelanggan menerbitkan PO-nya,
komputer tidak hang, koneksi internet cepat, sinyal handphone clear,
presentasi sukses, tidak hujan, tidak terlalu panas, makan siang enak,
tubuh selalu fit, sikap pasangan menyejukkan hati, anak-anak ceria,
ada yang menyapa di facebook, email cepat dibalas, janji relasi
ditepati, jadwal pertemuan tepat waktu, lift kosong, …, dan lain-lain.
Jika saya berkeleluasaan waktu dan cukup telaten, saya yakin dapat
membuat daftar itu sekitar 100 buah dalam hari ini. Bagaimana dengan
Anda?

Pak Mario Teguh menyatakan bahwa untuk setiap keinginan, akan selalu
ada harga yang harus dibayar untuk mencapainya. Jadi dengan semakin
banyak keinginan, maka semakin banyak sumber daya kita yang harus
dibelanjakan. Kalau dalam sehari ada 100 buah keinginan, maka akan ada
‘kebocoran’ sumber daya kita sebanyak 100 lubang. Mungkin ada korelasi
antara jumlah keinginan seseorang, dengan kebangkrutan yang terjadi,
yakni dimana jumlah pendapatan lebih kecil dibandingkan jumlah
pengeluaran.

Mungkinkah, fenomena ‘bengong’ yang diiklankan oleh produk minuman ada
kaitannya dengan banyaknya jumlah keinginan kita dalam hari itu?
Bagaimana kalau kita mencoba pendekatan lainnya, yaitu dengan
mengendalikan keinginan kita, sehingga kita tidak memerlukan minuman
suplemen yang berlebihan agar kita bisa ‘Be 100 percent’.

How come? It is easy to be ‘berisi’.

Jika Anda memperhatikan, hampir semua keinginan yang mampu Anda
daftarkan, adalah sebenarnya keinginan yang muncul sesaat, berkelebat,
remeh, tidak perlu, dan sebenarnya tidak bisa Anda kendalikan. Apakah
Anda bisa menguraikan kemacetan, padahal se-kompi polantas pun hampir
menyerah? Apakah Anda bisa mempercepat akses internet, padahal IT
manager saja ‘nyengir’? Apakah Anda bisa memerintahkan awan agar tidak
menitikkan airnya di saat Anda lewat? Yang benar saja…!

Anjurannya adalah: STOP to want it! Let it be. Biarkanlah terjadi
dengan sendirinya. Pada sisi ini, mungkin tepat anjuran ‘mengalir
saja-lah seperti air’. Ojo ngoyo. Atau, ulah merekedeweng!

Mulai sekarang fokus hanya pada satu keinginan per hari. Anda bisa
bayangkan, energi yang biasanya muntah di 100 saluran, sekarang
diarahkan hanya pada satu lubang keinginan? Anda pasti meledak!
Makanya jangan heran, jika hari ini satu-satunya keinginan Anda adalah
membuat orang lain bahagia, maka hampir seluruh orang di kantor merasa
bahagia. Jika hari ini keinginan Anda hanya ingin menjadi pribadi
baik, maka semua orang menganggap ada malaikat turun ke bumi! Jika
hari ini Anda memutuskan hanya satu keinginan yakni menjadi pribadi
yang ramah dan santun, seluruh pelanggan yang datang berjanji dalam
hatinya hanya akan membeli dari perusahaan Anda.

TIPS : sesaat setelah bangun tidur, sebelum menjejakkan kaki di
lantai, putuskan SATU SAJA KEINGINAN Anda hari ini. Pastikan keinginan
itu: besar, tinggi, mulia, berguna bagi orang banyak dan Disukai-Nya.

Siapa Bilang 100 selalu lebih baik dari 1…!

Teleportasi, Mungkinkah?

Teleportasi bukan cuma khayalan. Sudah dilakukan di tingkat kuantum.
Bayangkan pagi hari yang hujan. Harus mengendarai motor sampai puluhan kilometer. Lalu lintas pasti macet. Masih beruntung kalau tidak terjebak banjir.
Kalau sudah begitu, film Jumper yang sekarang diputar di bioskop pasti menyakitkan. Dalam film fiksi ilmiah itu, David Rice (diperankan oleh Hayden Christensen) bisa seenaknya berpindah tempat dalam sekejap. Modalnya cuma keinginan dan sedikit konsentrasi pada gambar atau foto lokasi yang ingin didatanginya.
Dalam film itu, Rice, sang tokoh utama, menemukan dirinya memiliki kemampuan teleportasi. Setelah sarapan pagi di Paris, Prancis, ia bisa pindah tempat begitu saja ke Fiji, di tengah Pasifik, untuk berselancar. Sedikit konsentrasi lagi, Rice sudah berada di Mesir, siap menikmati makan siang. Hari belum habis buat dia mencari teman kencan di London, Inggris.
Sebuah kemewahan yang fantastis, tapi masuk akal. Teleportasi sesungguhnya sejalan dengan hukum fisika. Percobaannya bahkan sudah dilakukan sejak lama, meski baru di tingkat kuantum.
Yang terbaru dikerjakan duo peneliti dari Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST), Amerika Serikat, dan Universitas Innsbruck, Austria, kurang dari 4 tahun lalu. Mirip sulap, saat itu, sebuah paket cahaya berisi photon berhasil pindah sempurna sejauh beberapa kilometer.
Tapi itu untuk ukuran partikel yang jauh lebih kecil daripada atom. Sebagai perbandingan, seorang manusia terdiri atas 1.000.000.000.000.000.000.000.000.000 atom.
"Belum bisa dibayangkan bagaimana atom-atom di tubuh manusia bisa pindah sekaligus dan tercantel dengan partikel atom lain di tempat yang berbeda," kata Edward Farhi, Direktur Pusat Fisika Teori di Institut Teknologi Massachusetts (MIT). Teleportasi obyek dengan banyak bagian yang terhubung satu sama lain masih terlalu rumit. "Bisa saja kami men-teleportasi Anda, tapi Anda sampai di tempat tujuan minus nyawa."
Pengalaman seperti ini pernah terjadi di laboratorium Universitas Tokyo dan Badan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang pada 1998. Dalam percobaan itu, tim peneliti mencoba memindahkan cahaya sinar laser ke tempat berjarak belasan kilometer.
Hasilnya, properti medan elektris sinar yang bisa dipindahkan hanya 58 persen. Ini artinya David Rice akan muncul di London dalam keadaan tanpa kepala, misalnya. Apakah ada yang ingin berkencan dengannya?
Dalam film-film, para jumper biasanya menciptakan anomali yang disebut wormhole untuk bisa melompati ruang dan waktu. Lagi-lagi, lubang cacing memang eksis secara teori fisika dan masuk ke dalamnya bisa melontarkan siapa pun, apa pun, atau keduanya ke tempat lain dalam sekejap.
Tapi jelas ini tidak mudah. "Liang cacing itu tidak stabil. Bisa saja berubah menjadi lubang hitam yang menelan segala di dekatnya," kata fisikawan MIT, Max Tegmark.
Tambahan lagi, gaya gravitasi dalam lubang cacing sangat besar, yang berpotensi meremukkan apa pun yang masuk ke dalamnya. Bisa jadi, sebelum masuk, ia masih berwujud manusia, tapi begitu keluar di tempat lain sudah menjadi mi. "Teleportasi gagal seperti ini dikenal di kalangan ilmuwan sebagai 'spagetifikasi'," kata Tegmarck.
Meski sangat sulit dan masih terlalu jauh, bukan berarti tidak ada kemungkinan sama sekali bagi manusia untuk melakukan teleportasi. "Dulu manusia mendarat di bulan dan kecepatan suara dianggap sebagai hal yang mustahil. Nyatanya, kita bisa melakukan dan bahkan melampauinya," katanya.
Alih-alih sakit hati, Tegmark menyatakan film-film fiksi ilmiah seperti Jumper memiliki pengaruh baik terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. "Banyak ilmuwan yang menekuni dunia penelitian setelah terkesan oleh film atau novel atau komik fiksi ilmiah," katanya.
Menurut dia, kisah fiksi ilmiah dalam film, komik, ataupun novel memaksa penikmatnya mempertanyakan kemungkinan-kemungkinan realitas dan teori ilmu pengetahuan. "Kita tidak hanya memerlukan jawaban, tapi juga pertanyaan yang tepat," katanya. Film fiksi ilmiah bisa memicunya.
ada dua jenis reaksi nuklir yg bisa mengubah suatu atom jadi atom lain.

Yang pertama, reaksi fisi (pembelahan), misal helium jadi hidrogen..
Yang kedua, reaksi fusi (kayak di dragon ball, fusion), misal dua atom hidrogen jadi helium.. Kedua reaksi ini terjadi di matahari lho..

Banyak unsur baru yang disintesis (dibuat) dengan cara seperti ini (fisi dan fusi), makanya SPU makin lama makin panjang
Memang benar! Untuk mengubah besi menjadi emas dengan cara mengubah/penataan ulang struktur atomnya! Kalau kita menambahkan elektron bisa, namun tidak untuk proton, karena massa proton lebih besar dari massa elektron, sehingga elektron berperan penting dalam struktur atom.

Mungkin sejauh pengetahuan saya, yang bisa membuat besi menjadi emas adalah dengan penataan ulang struktur atom, bukan karena ditambah elektronnya! Besi mengandung bermacam-macam unsur begitu pula emas
apakah bisa seperti memusnahkan/menambahkan eletron dan proton pada atom besi agar jadi atom emas?

12 Maret 2009

Teruntuk Wanita Suci

Wanita Suci …
Mungkin aku memang tak romantis, tapi siapa peduli …
Karena kau tak mengenalku dan memang tak perlu mengenalku,
Bagiku kau bukanlah bunga,
Tak mampu aku samakan dirimu dengan bunga-bunga terindah dan terharum sekalipun.
Bagiku manusia adalah makhluk terindah, tersempurna, tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu manusia terindah, tersempurna, tertinggi.
Karenanya kau tak membutuhkan persamaan.
Wanita Suci …
Jangan pernah kau biarkan aku menatapmu penuh,
Karena itu akan membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu.
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku.
Membuatku inginkanmu sepenuh hati, Seluruh jiwa sesemangat mentari.
Kasihani dirimu jika harus hadir dalam khayalku yang masih penuh dengan lumpur, dirimu terlalu suci …
Wanita Suci …
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan mimpi tak berujung,
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu,
Meski ujung penutupmu tak pernah berani ku sentuh sedikit pun.
Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku karena sucimu, indahmu, kita pertaruhkan mungkin …
Kau tak peduli, tapi kau hanya akan menjadi wanita biasa dihadapanku bila kau kalah, tak lebih dari wanita biasa.
Wanita Suci …
Jangan pernah kau tatapku penuh, bahkan kau tak perlu lirikkan matamu untuk melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tetapi karena aku seorang manipulator.
Aku biasa memakaikan topeng keindahan pada wajah burukku, mengenakan pakaian sutera emas, meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor dari kubangan lumpur.
Kau memang suci, tetapi masih sangat mungkin kau termanipulasi karena toh kau- hanya manusia - hanya wanita – meskipun kau wanita suci.
Wanita Suci …
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang dengan sepenuh dia membawamu pada Rabb-Mu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam kitab suci, tak perlu pikir lagi.
Tunggulah sang lelaki suci menjemputmu dalam rangkaian khitbah dan aqad.
Atau kejar sang lelaki suci, itu adalah hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ragu, jangan ada malu, semua terukir dalam kitab suci.
Wanita Suci …
Bariskan harapmu pada istiqarah sepenuh arti ikhlas.
Relakan Rabb-Mu pilihkan lelaki suci bagimu, mungkin sekarang atau nanti bahkan mungkin tak ada sampai kau mati …
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua lelaki di alam permainan saat ini.
Mungkin lelaki suci itu mananti di istana kekalmu yang kau bangun dengan seluruh kekhusyu’an ibadah.
Wanita Suci …
Pilihan Rabb-Mu tak selalu seindah inginmu, tapi itulah pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Rabb-Mu
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki terpilih itu, melainkan pada jalan yang kau pilih,
Seperti kisah seorang wanita suci di masa lalu yang meminta ke-Islamannya sebagai mahar pernikahan.
Atau mungkin kebaikan itu terletak pada keikhlasanmu menerima keputusan sang Kekasih Tertinggi, Kekasih tempat kita (seharusnya) memberi semua cinta dan menerima cinta yang tak terhingga dalam tiap detik hidup kita.
Begitupun sebaliknya untuk lelaki suci …!
Selamat berjuang wahai saudaraku, perhatahankanlah izzah ini…!
Semoga Allah swt selalu magisiqomahkan hati-hati kita. Wallahu’alam Bishowab

Apalah arti kekayaan tanpa Cinta

Apalah arti kekayaan jika cinta yang menyebabkan aku merindu tak kumiliki.

Apalah Arti Istana yang megah, bila tak ada tempat untuk jiwaku untuk berteduh dan bersandar

Untuk apa dikelilingi putri-putri raja, bila cinta yang telah ku rasakan telah memenjarakan hatiku, dan telah membutakan mataku atas segala keindahannya.

Engkaulah kekasih yang menjadi inspirasi dan penghias mimpi malamku...Aura wujudmu benar-benar mempesona, jikalau matahari tak terbit , cukuplah wajahmu yang menggantikan sinarnya. Bila rembulan enggan datang dimalam hari, kelembutanmu sudah cukup untuk merebahkan bumi dipangkuan indahmu.

Engkau adalah ilham bagiku untuk memetik dawai gitar, menjalin syair cinta nan indah hingga menjadi doa-doa akan harapan dan anugerah.

Pesona wajahmu bagai pusaran angin taufan yang bisa menghisap semua benda yang tertanam dibumi. Andaikata seorang pemuda tidak mampu menatap wajahmu , maka mendengar namamu saja sudah cukup untuk mengembalikan gairahnya yang hilang...

Dalam setiap lamunan aku meyakinkan diri , kekasih yang kudamba dapat menghadirkan senyum kebahagiaan dalam hatiku, menanggalkan kesedihan yang selalu membayang ,menjadi cahaya kehidupan serta pelipur lara bagi jiwaku.

Laksana kaum pencinta , airmataku yang bening dan jernih menetes karena merindukan kasih yang tak kunjung datang...

Dan kulihat disana -disaat dirimu pergi, kumbang-kumbang pasti menemani , seolah ingin memungut sisa-sisa pesonamu , mereka berlomba-lomba menarik perhatian sang bunga, diantara mereka ada yang berusaha memenangkan cinta dalam penyamaran adapula berterus-terang dalam "ketelanjangan"... mereka hendak berusaha menawan hati bunga nirwana itu.

Sejak pertama kali aku melihat pancaran cahaya keindahan itu, jiwaku langsung bergetar...Kurasakan keharuman cinta telah menghancurkan ketenangan jiwaku...tiada yang melintas dalam anganku selain keindahan mata cinta dan tiada suara yang lebih merdu daripada suara cinta...

Saat menatap wajahmu , seolah ribuan kata ingin keluar dari bibirku, namun apalah daya bibir tak mampu mampu bergerak untuk melukiskan keagungan cinta. Nyala api asmara dalam hatiku semakin lama semakin berkobar, kebiasaanku kini hanya melamun dan merangkai syair yang menceritakan segala tentangmu...

Duhai kekasih....disaat cinta telah mengakar didalam jiwa, serta dari waktu ke waktu cinta itu telah tumbuh subur dikedalaman hati, kuingin rasa itu hanya kita yang tahu...tahukah engkau kekasih, tidak ada obat yang mujarab mengobati luka bila tertusuk duri asmara...maka hargailah dia yang mengasihimu dan diriku yang mencintaimu .

Duhai kekasih hati, dirimu telah kuikat sebagai tawanan cinta diseberang lautan, dimana tiada suatu wujudpun yang dapat menyembunyikan dirimu dari jiwaku...

Melalui pancaran mata, jiwa kita seolah menyatakan tidak ingin berpisah , Engkaulah pasangan bagi jiwaku, ruh yang kekal dan abadi...bila panah cinta telah menghujam hati dan jantung- disana engkau akan mendengar suara bathin kita melantunkan bait-bait cinta yang dihiasi oleh senyum dan tangis rindu....

Disaat jiwa kita merasa malu-malu menggapai cinta, lidah terasa kelu,dan tiada kata yang terucap dari bibir, disitulah cinta memandang dari kedalaman jiwa, ..disaat kita saling menatap, maka sabda jiwa kita -tak mampu menyembunyikan cinta dari hati.

Dalam cinta keindahan menyimpan kepahitan, dan dalam setiap kegetiran terdapat selubung kebahagiaan.

Rasa dimana kita tak dapat membedakan lagi antara siang dan malam, seolah kita berada dalam taman surgawi yang terbebas dari ruang dan waktu...

Bagi dirinya- diriku adalah pantulan jiwanya ,adakah yang dapat diperbuat dari seorang gadis yang telah ditawan api cinta yang hatinya telah tercuri,selain ingin bertemu dengan si-pencuri hati. Yang Syair-syairnya bernyanyi laksana kidung surgawi dan berbisik kedalam telinganya bagai hembusan angin nan lembut , yang membuatnya terhanyut dalam simponi kerinduan atau laksana gelombang laut yang menghanyutkan bahtera jiwanya didalam lautan perasaannya yang tak bertepi dan berdasar..

Wahai kekasih hati, berjanjilah pada keagungan cinta agar sayapmu dapat terbang bebas dan melayang bersama ketulusan cinta, walau banyak racun yang harus kita teguk ...

Atas nama cinta , racun yang pahit pun terasa manis....

Bertahanlah kekasihku, dunia diciptakan untuk kaum pencinta...Dunia ada karena cinta....cinta adalah pembebas dari segala belenggu...dan jiwa pencinta akan memberi kehidupan baru bagi kehidupan yang lain.

Itulah hakekat dan kisah cintaku kekasih, kuceritakan segala isi hati dan tak ada yang kusembunyikan....agar engkau tahu, pintu-pintu hatiku selalu terbuka untukmu... diujung rindu dan harap-aku selalu menanti kehadiranmu...dan aku yakin semilir angin akan mengabarkan dan membisikkan semua ini kepadamu.Yang menceritakan segala hal tentangmu dan tentangku...

11 Maret 2009

For My Little Angel II

Apakah benar ada seorang manusia yg slalu besyukur atas segala kesedihan yang menimpanya???
Hal itulah yang pertama kali terlintas dipikiranku…
Awalnya aku adalah seorang naif yang takut akan goresan-goresan luka dari setan yang bernama “cinta” …
Karena cinta, aku harus menikmati indahnya suasana gerimis senja menjadi hal yang paling aku takuti di dunia…
Karena cinta, aku menjadi seorang lugu yang sering dijahili iblis berwajah malaikat karena ketertutupan hatiku…
Karena cinta, senyum tulus dari sosok peri yang tumbuh dihatiku yang suci menjadi senyum kaku kebencian dari sosok penyihir yang hidup di bagian hatiku yang gelap.
Karena cinta, kebahagianku lenyap di telan gelapnya malam, aku benci setiap kedipan bintang-bintang dan lembutnya cahaya bulan yang menyentuh wajahku yang pucat.
Karena semua hal-hal konyol itu telah membunuhku dalam ketidakberdayaan cinta
Aku takut di sakiti, selama itulah aku takkan pernah untuk jatuh cinta lagi…
Tapi kata-katanya membuat aku benci untuk mengakui bahwa hatiku berkata…”aku ingin mengenal sosoknya”
Kenapa aku bisa begitu percaya untuk menitipkan hatiku yang sayapnya t’lah patah Dan kenapa aku bisa ber pikir “Ku t’lah jatuh cinta”
Tidak banyak yang bisa aku ketahui dari dirinya dan kenapa aku harus semudah itu untuk jatuh cinta???
Ya Allah…ada sesuatu didirinya yang menarikku untuk menggapainya?
Bolehkah aku membagi sedikit cintamu ini untuknya?
Tapi…masihkah aku takut terluka?
Dengarkan nyanyian hati ini wahai jiwa yang aku damba. Disini aku terus memanggil namamu dari detak jantung kehidupanku, tersenyum padamu dari gemulainya lantunan doa-doa cinta di bibirku dan berusaha menjaga mimpi-mimpi malammu dengan keterjagaan sholat malamku…
Ya Allah…apabila aku adalah yang terbaik untuk dirinya, biarkanlah aku hidup di sampingnya. Mendegar debaran detak jantung yang seirama dengan detak jantungku dalam menyerukan nyanyian cintaMu
Ya Allah…apabila malam lailatul qadar mu adalah hadiah terindah di bulan suci ramadhan, maka dialah malam lailatul qadar ku.
Ya Allah…apabila seorang Aisyah berjanji akan memperlihatkan auratnya dari ujung rambut hingga ujung kakinya hanya kepada Rasulullah saw, maka aku ingin dia menjadiwanita paling daif yang dengan ikhlas menitipkan hatinya yang bersayap putih bersinarkan cahaya surga hanya padanku.
Ya Allah…salahkah aku berkata, ini bukanlah cinta yang kau haramkan tetapi ini adalah anugrah terindah yang kau halalkan, aku tidak berfikir ini adalah rindu-rindu orang kafir pada kemaksiatan, tapi ini adalah pesan dari surga yang harus ku titipkan di nafasku. Ku mohon ya Allah…biarkan aku hidup dan bernafas untuknya. Bila suatu saat nanti akupun mati cintanya, atas keagunganMu aku tidak akan mati di cintaMu. Karena cintanya bukanlah luka…
Ya Allah, aku bersyukur karena pernah mengenal sosoknya di nafasku.
Ya Allah, betapa sosok wanita itu sangat mencintaimu dalam syukurnya atas semua kehendakMu. Aku cemburu…cintanya mengalahkan cintaku. Maka, aku harus bisa mendapatkan cintanya agar aku bisa merasakan betapa dasyatnya cintanya padaMu…Tuhanku!
Oh Jibril…jiwaku bergelora, kepada siapa aku harus menitipkan pesan dari lafaz sang fajar yang terbit di hatiku ini?
Tolonglah Jibril…sampaikan padanya, bahwa aku detik ini di atas sajadah cinta, menangis, mengadu kepada Sang Cahaya karena telah mencintainya…
Berbicaralah kepada sang Raqib dan sang Atib…tuliskan dengan pena emas bertinta kesucian, sejarah cintaku ini, dari awal aku mencintai dan mengakhirinya dan titipkanlah di pintu surga. InsyaAllah, aku akan menjemputnya, ketika aku membuka mata di kehidupan keduaku. Maka akupun akan merayu sang Ridwan dengan ayat-ayat cinta Allah. Membacanya di tepi danau pencuci dosa, bersandar di rindangnya pohon kuldi, di temani kecapi, alunan shalawat Nabi. Dikedamaian hati itulah aku akan mengingat perlahan-lahan seorang bidadari bersayap putih yang hidup di jiwa seorang wanita yang pernah aku kenal di dunia lewat helai demi helai catatan surga.
….kemudian malaikat bersayap hitam meninggalkan hati ku yang sekarang t’lah kembali fitrah oleh air zam zam yang ku minum di cintanya..Lailaku!!!

10 Maret 2009

For My Little Angel

Assalamu’alaikum wahai engkau yang melumpuhkan hatiku
Tak terasa dua belas tahun aku memendam rasa itu, rasa yang ingin segera kuselesaikan tanpa harus mengorbankan perasaan aku atau dirimu. Seperti yang engkau tahu, aku selalu berusaha menjauh darimu, aku selalu berusaha tidak acuh padamu. Saat di depanmu, aku ingin tetap berlaku dengan normal walau perlu usaha untuk mencapainya.
Takukah engkau wahai yang mampu melumpuhkan hatiku? Entah mengapa aku dengan mudah berkata “cinta” kepada mereka yang tak kucintai namun kepadamu, lisan ini seolah terkunci. Dan aku merasa beruntung untuk tidak pernah berkata bahwa aku mencintaimu, walau aku teramat sakit saat mengetahui bahwa aku bukanlah mereka yang engkau cintai walaupun itu hanya sebagian dari prasangkaku. Jika boleh aku beralasan, mungkin aku cuma takut engkau akan menjadi “illah” bagiku, karena itu aku mencoba untuk mengurung rasa itu jauh ke dalam, mendorong lagi, dan lagi hingga yang terjadi adalah tolakan-tolakan dan lonjakan yang membuatku semakin tidak mengerti.
Sakit hatiku memang saat prasangkaku berbicara bahwa engkau mencintai dia dan tak ada aku dalam kamus cintamu, sakit memang, sakit terasa dan begitu amat perih. Namun 1000 kali rasa itu lebih baik saat aku mengerti bahwa senyummu adalah sesuatu yang berarti bagiku. Ketentramanmu adalah buah cinta yang amat teramat mendekap hatiku, dan aku mengerti bahwa aku harus mengalah.
Wahai engkau yang melumpuhkan hatiku, andai aku boleh berdoa kepada Tuhan, mungkin aku ingin meminta agar Dia membalikkan sang waktu agar aku mampu mengedit saat-saat pertemuan itu hingga tak ada tatapan pertama itu yang membuat hati ini terus mengingatmu. Jarang aku memandang wanita, namun satu pandangan saja mampu meluluhkan bahkan melumpuhkan hati ini. Andai aku buta, tentu itu lebih baik daripada harus kembali lumpuh seperti ini.
Banyak lembaran buku yang telah kutelusuri, banyak teman yang telah kumintai pendapat. Sebahagian mendorongku untuk mengakhiri segala prasangku tentangmu tentang dia karena sebahagian prasangka adalah suatu kesalahan,mereka memintaku untuk membuka tabir lisan ini juga untuk menutup semua rasa prasangmu terhadapku. Namun di titik yang lain ada dorongan yang begitu kuat untuk tetap menahan rasa yang terlalu awal yang telah tertancap dihati ini dan membukanya saat waktu yang indah yang telah ditentukan itu (andai itu bukan suatu mimpi).
Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin aku bukanlah pejantan tangguh yang siap untuk segera menikah denganmu. Masih banyak sisi lain hidup ini yang harus ku kelola dan kutata kembali. Juga kamu wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kamu yang dengan halus menolak diriku menurut prasangkaku dengan alasan belum saatnya memikirkan itu. Sungguh aku tidak ingin menanggung beban ini yang akan berujung ke sebuah kefatalan kelak jika hati ini tak mampu kutata, juga aku tidak ingin BERPACARAN denganmu.
Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin saat ini hatiku milikmu, namun tak akan kuberikan setitik pun saat-saat ini karena aku telah bertekad dalam diriku bahwa saat-saat indahku hanya akan kuberikan kepada BIDADARI-ku. Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tolong bantu aku untuk meraih bidadari-ku bila dia bukanmu.
Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tahukah kamu betapa saat-saat inilah yang paling kutakutkan dalam diriku, jika saja Dia tidak menganugerahi aku dengan setitik rasa malu, tentu aku telah meminangmu bukan sebagai istriku namun sebagai kekasihku. Andai rasa malu itu tidak pernah ada, tentu aku tidak berusaha menjauhimu. Kadang aku bingung, apakah penjauhan ini merupakan jalan yang terbaik yang berarti harus mengorbankan ukhuwah diantara kita atau harus mengorbankan iman dan maluku hanya demi hal yang tampak sepele yang demikian itu.
Aku yang tidak mengerti diriku…
Ingin ku meminta kepadamu, sudikah engkau menungguku hingga aku siap dengan tegak meminangmu dan kau pun siap dengan pinanganku?! Namun wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kadang aku berpikir semua pasti berlalu dan aku merasa saat-saat ini pun akan segera berlalu, tetapi ada ketakutan dalam diriku bila aku melupakanmu... aku takut tak akan pernah lagi menemukan dirimu dalam diri mereka-mereka yang lain.
Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, biarkan waktu berbicara tentang takdir antara kita. Mungkin nanti saat dimana mungkin kau telah menimang cucu-mu dan aku juga demikian, mungkin kita akan saling tersenyum bersama mengingat kisah kita ini. Atau mungkin saat kita ditakdirkan untuk merajut jalan menuju keindahan sebahagian dari iman, kita akan tersenyum bersama betapa akhirnya kita berbuka setelah menahan perih rindu yang begitu mengguncang.
Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mintalah kepada Tuhan-mu, Tuhan-ku, dan Tuhan semua manusia akhir yang terbaik terhadap kisah kita. Memintalah kepada-Nya agar iman yang tipis ini mampu bertahan, memintalah kepada-Nya agar tetap menetapkan iman ini pada tempatnya.
Wahai engkau yang sekarang kucintai, semoga hal yang terjadi ini bukanlah sebuah DOSA.