Bermula dari ajakan temen yang ngajakin "wedangan" di warung lesehan nasi kucing di sekitar singosaren solo. saat itu selepas maghrib, aku dan temanku meluncur dengan sepeda motor bututku ke singosaren hanya untuk bersosialisasi ala anak2 ndeso di solo. "Wdangan" atau "angkringan"
Segelas jahe anget dan beberapa macam gorengan, menemani obrolan kami yang mulai ngalor ngidul di petang itu. Pandangan kami tertuju kepada 3 orang cewek berpostur tinggi semampai dengan dandanan agak "aneh" untuk daerah kota solo. karena mereka memakai pakaian terusan dengan rok span sekitar 5 centi di atas lutut, stocking sewarna kulit, dengan dandanan yang lumayan menor,.. (hehehe)
Mereka ternyata juga sedang "kelaparan" (kaleee..). Merekapun memesan minuman dan beberapa makanan kecil yang selanjutnya duduk di samping kami duduk dengan selonjor santai,.. Jujur sebagai lelaki seneng banget aku, mendapat pemandangan seperti itu,
Dan tak kalah terperanjatnya aku, mereka malah dengan santainya menyalakan rokok *mild (weeeww).. nikmatnya... kok terlintas dalam benakku, alangkah senangnya ya bisa mempunyai warung angkringan di sini, kalau setiap hari dapet pengunjung kayak gini
Jadi pesan tersuratnya adalah "apapun makanannya, tetep berasa makan paha"
10 Juli 2013
21 Maret 2013
Menjual Kemasan, bukan isi
Suatu siang di sebuah citywalk di kota solo, saya sedang
duduk santai bersama 3 teman saya sambil menikmai hangatnya the manis pesanan
saya. Ramai sekali suasana siang itu, namun begitu nyaman karena ponon2 besar
menaungi dan melindungi semua dari teriknya matahari solo di siang itu.
Seorang
mbak-mbak menghampiri saya. Oooh rupanya mau menawarkan produk nya. Teman saya
yang 1 sepertinya antusias banget, tapi sepertinya bukan sama produknya, tapi
lebih sama mbak mbak nya. Kira kira beginilah percakapan yang terjadi
- SPG : Selamat siang mas, Permisi,.. kami dari PT ********* mempunyai sebuah produk inovatif terbaru
- S1 : Apaan tuh mbak produk nya?
- SPG : ini mas kami punya kacamata cuaca terbaru, sangat mudah di gunakan, efektif untuk siapa saja, pengendara motor, pejalan kaki, dan siapapun juga
- S1 : Bagaimana cara kerjanya mbak bisa di katakan kacamata cuaca begitu?
- SPG : Oh gampang mas,…. Mas pakai saja seperti biasa, Nah seperti ini, kacamata ini mengandung magnet2, serta ion2 positif yang mampu di tangkap oleh mata sehingga akan direspon oleh mata untuk memantau keadaan cuaca
- S2 : Waduuh hebat bener,… contohnya gimana mbak?
- SPG : Setelah kacamata ini terpakai, jika anda melihat dengan jelas, dan kacamata terasa hangat, berarti cuaca sedang cerah, jika anda melihat agak gelap dan terasa agak dingin berarti cuaca sedang mendung, jika anda melihat obyek dengan samar2 dan kacamata terasa basah berarti cuaca sedang hujan, dan jika anda tidak bisa melihat sama sekali, berarti cuaca sedang berkabut….
- S1 : @#$%^&*&*%#
- SPG : gimana mas? Anda tertarik, ini murah lho, mumpung lagi promo
- S1 : e ee e enggak deh mbak makasiih ya?.. boleh minta no HP ya saja deh?
- SPG : *&^%$%^#@
Dasar, tukang usil, namun mbak nya dengan mantap melangkah
untuk menawarkan produknya ke orang lain,
Yaah itulah masyarakat Indonesia Raya ku yang tercinta ini, banyak
dari mereka yang hanya membeli kemasan, bukan isinya,. Jadi buat anda para
pengusaha “kemaslah barang biasa dengan
kemasan yang luar biasa, maka orang2 konsumtif akan membelinya”
08 Februari 2013
Be Champion of Your Own Life
Bermula dari sebuah obrolan biasa antara saya dan teman-teman, tiba-tiba saja terbesit kata-kata yang menjadi judul tulisan ini.
Obrolan yang terjadi di sebuah warung makan sederhana becanda mengenai kesukaan nya ngecengin cewek sehingga muncul celetukan "Tidak ada kebetulan kok di dunia ini, semua menjalani takdirnya masing-masing"
Yaaa kalimat ini di kutip dari sebuah dialog dalam film Kungfu Panda,... Nah yang jadi pertanyaan adalah jika kita hanya menjalani takdir masing-masing, berarti sudah ditentukan bahwa jam sekian, tanggal sekian, menit sekian, bahkan detik sekian, si A akan begini, akan begitu... So itu bukan kebetulan,.... semuanya sudah di tulis dalam sebuah Kitab Kehidupan seluruh makhluk
Mungkin agar lebih bijaksana lebih baik Positive Thinking sajalah, bahwa kita hidup gak usah ngongso,.. semua ada waktunya
Obrolan yang terjadi di sebuah warung makan sederhana becanda mengenai kesukaan nya ngecengin cewek sehingga muncul celetukan "Tidak ada kebetulan kok di dunia ini, semua menjalani takdirnya masing-masing"
Yaaa kalimat ini di kutip dari sebuah dialog dalam film Kungfu Panda,... Nah yang jadi pertanyaan adalah jika kita hanya menjalani takdir masing-masing, berarti sudah ditentukan bahwa jam sekian, tanggal sekian, menit sekian, bahkan detik sekian, si A akan begini, akan begitu... So itu bukan kebetulan,.... semuanya sudah di tulis dalam sebuah Kitab Kehidupan seluruh makhluk
Mungkin agar lebih bijaksana lebih baik Positive Thinking sajalah, bahwa kita hidup gak usah ngongso,.. semua ada waktunya
Yang perlu kita lakukan hanyalah
berusaha Khusu’ menghadapi kehidupan ini, yang jika ikhlas di jalani maka akan
menjadi sebuah ibadah buat kita,.
Bayangkan saja seumur hidup kita
adalah ibadah, bukan hanya setengah jam dalam 24 jam kita beribadah, sehingga
kita akan terbiasa untuk menjadikan indah, dan tergetar hatinya,. Dalam setiap
perjalanan hidup akan membuat kita berusaha merespon, respon secara ilmu,
respon secara nuansa
Weeeh ini kok malah jadi ngelantur
ya bicaranya,.. ya mungkin saja begitu, namun itu tadi untuk menjalani takdir
itu gak usah muluk2 untuk mengubah dunia, ubahlah dulu lingkungan sekitarmu,
dengan Ilmunya “iblis”
Lho kok ilmunya Iblis?... Iya
Iblis dapat masuk ke dalam aliran darah manusia, jadi masuklah anda dalam
aliran pusaran lingkungan anda dan jadikan wajah yang lebih mulia. Memang
takdir sudah di tentukan, tapi semua manusia kan di takdirkan untuk menjadi
Champion?..
So Be Champion of Your Ownlife,
Menjadi Juara bagi diri sendiri, menjadi pemenang tanpa harus mengalahkan orang
lain, menjadi pintar tanpa harus minteri, wiiiih sungguh indahnya dunia ini
Langganan:
Postingan (Atom)