19 Juni 2012

Mahkotaku

Setiap hembusan angin membawa harummu untukku.
Setiap kicauan burung menendangkan namamu untukku.
Setiap mimpi yang hadir membawa wajahmu untukku.
Setiap pandangan menampakkan bayanganmu padaku.
Aku milikmu, aku milikmu, jauh maupun dekat.
Dukamu adalah dukaku, seluruhnya milikku, di mana pun ia tertambat.

Kau adalah mahkota yang telah dibuat untukku, namun yang menghiasi kepala orang lain” dan “Untuk mewarnai kelopak mataku kau harus mengambil debu dari bawah telapak kaki kekasihku

16 Mei 2012

Salah Persepsi


Selamat Pagi saudara-saudaraku semua, saya mau share pengalaman nih
Kemarin aku  dari Indomar*t beli beberapa makanan buat camilan dan temen nonton bola ntar malem nya, Nah pas mau bayar,busyeett kasirnya cakep bener …
Kayaknya sich karyawan baru, masih dalam masa training gitu ,  still young pula.
Nah, tuh kasir kan pake baju putih, agak-agak nerawang gitu sehingga dalemannya keliatan
Dianya ngadep belakang pas aku samperin
Jadi keliatan jelas BH-nya warna item, Pas udah mau selesa itung2an, barang-barang belanjaan ditaro tas kresek kan?
Sambil ngeluarin dompet, aku iseng ngomong, "mba, kok pake item?"
Mbaknya diem aja, trus aku sodorin uang kertas 50ribuan
sengaja aku kasih uang gede biar dia sibuk nyari kembalian
jadinya sembari nunggu kembalian aku bisa curi2 pandang dah….
aku nyeletuk lagi , "biasanya pada pake yg putih lho mbak"
si mbak kasirnya langsung ngegebrak meja ….
"eh anj*ng lu jgn kurang ajar ya!!" kayaknya marah bener dia
aku langsung diem, masang muka innocent sambil liatin muka si mbak kasir yang makin cakep aja kalau lagi marah
aku nggak berani ngomong lagi ... takut emosinya meledak2 dan makin brutal
Hampir aja tangannya mendarat di pipiku kalau nggak dicegah sam akasir yg satunya
untungnya pas lagi sepi, kalo nggak bisa malu banget. Aku buru2 minta maaf ...
"Maaf ,…yaudah mbak, kalau yang putih emang lagi abis, kantong kresek item juga gapapa koq..."
eh……. abis aku ngomong gitu, mbak kasirnya langsung jatuh pingsan!!!!

Ilustrasi Mbak kasirnya:



Ini Biang Keroknya
VS

14 Mei 2012

Menggarisbawahi


Terkadang ada pula beberapa jeda di antara panjang cerita yang kita rangkai. Kita senantiasa membubuhkan koma di intervalnya. Tapi tetap saja, koma hanyalah persinggahan sementara. Kita akan terus melanjutkan cerita kita. Entah perlahan, entah cepat. Kita menyisipkan koma. Kita menulis lagi. Sampai akhirnya kita tetap akan berhenti di sebuah titik.

Suatu ketika –karena kita hanya manusia– kita mungkin saja salah. Kita bisa saja menuliskan sesuatu yang tak seharusnya ditulis. Lalu kita mulai mengoreksinya, membuat coretan di sana-sini dan akhirnya buku kita menjadi kotor tak beraturan. Tapi kita akan tetap menulis. Karena lebih baik mengotori buku kita dengan coretan daripada membiarkan kesalahan bersembunyi di balik rapi dan resik catatan kita.
Kita akan dan harus tetap menulis. Melanjutkan cerita yang belum selesai. Menambahkan koma di intervalnya. Lalu sesekali kita melukis tanda seru dan tanda tanya. Menebalkan dan menggarisbawahi catatan-catatan penting. Menulis dan terus menulis…
Sampai suatu saat… Tangan kita telah lelah, tak sanggup lagi menggerakkan pena. Cerita pun telah selesai dirangkai. Klimaks telah dilewati. Inilah saatnya membubuhkan titik di akhir cerita kita.
Mau atau tidak, sadar atau tidak, ikhlas atau tidak… Kita akan selalu dihadapkan pada masa seperti ini. Saat kita harus mengakhiri sebuah cerita. Tidak ada pilihan lain. Semua orang pasti mengalami yang sama.
Yang membedakan hanyalah, cerita kita berakhir dengan happy Ending atau malah sad ending?

My,... Everything