21 Desember 2010

Rindu Mendulang suaramu yang terpahat dalam ornamen semesta

Malam telah menarik kerudungnya diatas angkasa malam, dan aku tidak bisa melihat lagi apa yang ditulis oleh tanganku. Beribu salam dan ucapan selamat untukmu saudaraku, dan semoga Allah senantiasa melindungi dan menjagamu selalu.

Bersama aliran darah yang mengalir bersama tarikan nafasku, bersama semilir angin di keheningan malam, aku berharap engkau sudi memberikan oase untuku dan hanya untukku, supaya aku semakin bisa berjalan dengan tegar dalam langkah pengembaraanku di tengah gurun pasir dan dahaga cintaku ini.

Sekali lagi, aku menunggu tausyah darimu dan hanya untukku saudaraku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar